Sejarah Desa

Sejarah Desa

Desa Sugihwaras Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban adalah salah satu desa yang berlokasi didaerah dataran rendah dan pasir pantai sebelah barat kota Tuban yang berjarak 7km dari kabupaten Tuban berdampingan dengan desa Jenu, sampai saat ini desa sugihwaras tersebut masih bergabung dalam satu kecamatan yaitu Kecamatan Jenu.

Pada jaman kerajaan Majapahit, Sugihwaras adalah nama desa yang sangat luas dan waktu itu sudah mempunyai 20 kk (kartu kelurga). Kondisi desa Sugihwaras tidak terlalu banyak penduduknya dan datarannya sangat rendah sehingga untuk melaju di desa Sugihwaras warga harus melewati jalan yang sulit dan jauh, karena jalan masih jelek dan masih tanah dan banyak pohon kelapa.

Desa Sugihwaras adalah terletak disebelah barat dari kota Tuban sendiri, desa tersebut masih tergolong sederhana dan orangnya ramah, orangnya banyak yang bekerja sebagai petani dan pedagang di wisata pantai Cemara sendiri.

Pada zaman dulu desa Sugihwaras desa yang jalanya sangat rusak dan penduduknya sangat sedikit dan semakin berkembangnya zaman desa tersebut akhirnya desa Sugihwaras banyak penduduknya dan maju yang sekarang bisa dikatakan desa yang banyak penduduknya dikecamatan Jenu.

Asal Usul

Dahulu kala disebuah desa (sebelum bernama Sugihwaras) muncul wabah penyakit Gedebuk/Pagebluk, banyak warga yang tiba-tiba sakit seperti sakit gatal, nyeri dan panas demam sudah diobati tapi tak kunjung sembuh kemudian meninggal, ibarat pagi sakit kemudian malam meninggal.

Ada orang sakti bernama Mbah Belur (Mbah Sakti) dikenal mujarab dapat menyembuhkan segala macam penyakit, lalu orang-orang berobat meminta disembuhkan Mbah Belur. Kemudian Mbah Belur berucap "nek penyakite mari sesok nek ono rejone jaman desomu iku jenakno Sugihwaras ae artine Sugih karo Waras". lalu Mabh Belur mengobati orang-orang, dan alhamdulillah orang-orang mendapatkan kesembuhan atas wabah penyakit Gedebuk/Pagebluk.

itulah asal usul dari nama desa Sugihwaras dikarenakan banyaknya oarang yang sakit akibat wabah penyakit Gedebuk/Pagebluk dan disembuhkan pada orang sakti dan nanti kalau pada sembuh penyakitnya, bisa desa tersebut diberi nama Sugihwaras yang artinya sugih itu kaya dan waras itu sembuh dan akhirnya disebut SUGIHWARAS

Memang dalam desa ataupun dalam sebuah tempat memiliki keunikan tersendiri yakni keunikan cerita yang dituangkan atau yang dimiliki, sehingga tempat tersebut memiliki ciri khas yang berbeda.

Menyikapi masalah tersebut, maka pada zaman mojopahit berniat untuk membentuk desa tersebut menjadi desa Sugihwaras dengan pertimbangan jumlah penduduknya yang sudah banyak dan dianggap cukup pada waktu itu. Akhirnya niat tersebut disambut baik oleh warga desa Sugihwaras, sehingga berubah menjadi desa Sugihwaras.

Tetapi warga desa Sugihwaras itu merasa kesulitan dengan sarana jalan yang masih bertanah akhirnya pemerintah setempat dibantu oleh warga desa-desa untuk bergotong royong buat jalan menjadi lebih baik. Bahkan sampai saat inipun, Sugihwaras masih terkenal sebagai daerah atau desa pantai yang dilandai dan bahkan dikategorikan sebagai dataran rendah.

Desa Sugihwaras pada waktu dulu penduduknya kurang kurang lebih 20 kk desa-desa yang lain itu ada 3 desa yaitu desa Nggirsapi, desa Jembel dan Jabung berhubung dulu penduduknya sedikit dan akhirnya dijadikan satu yang namanya desa Sugihwaras.

Penduduk yang ada didesa sugihwaras berjumlah 5058 orang.

Desa Sugihwaras masih sangat sulit untuk mencari makanan dan minuman, seiring dengan perkembangan zaman dan populasi penduduk akhirnya menjadi besar sampai sekarang desa Sugihwaras yang dulunya mempunyai 4 (empat) dusun, yaitu dusun Nggirsapi, dusun Krapyak, dusun Jabung, dusun Jembel sampai sekarang masih tetep 4 (empat) dusun.

Pak Samsul mengatakan, Tiap-tiap dusun dipimpin oleh seorang kepala dusun yaitu kamituwo yang membawai beberapa RT/RW dan dibantu oleh bayan, serta lembaga desa yang lain seperi BPD dan LPMD dan karang taruna mereka menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing dengan baik, sebagai imbalan mereka diberi tanah garapan yang biasa disebut “BENGKOK” atau tanah kas desa.

Mayoritas desa Sugihwaras bermata pencarian sebagai pedagang, petani dan lain sebagainya. Penduduk desa Sugihwaras sangat majemuk yang merupakan perbauran antara penduduk asli dan para pendatang, dan setiap ada kegiatan suasana gotong royong dan kekeluargaan penduduk sangat terlihat. Hal ini terlihat terdapat kegiatan kerja bakti bersih-bersih sungai, saluran irigasi, dan bersih-bersih area pemakaman ketika akan ada kegiatan haul atau “manganan” dan sebagainya.

Aktifitas mobilitas didesa Sugihwaras cukup tinggi, khususnya mobilitas angkutan hasil-hasil pertanian maupun sumber-sumber kegiatan ekonomi lainya. Selain itu juga di dukung fasilitias pendidikan serta fasilitas kesehatan berupa polindes pembantu yang sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.